
Dari Santai di Pantai ke Panggung Dunia: Transformasi Joao Pedro
Joao Pedro baru saja mengalami salah satu transisi paling cepat dan dramatis dalam karier sepak bolanya. Dalam waktu kurang dari seminggu, pemain asal Brasil ini berpindah dari suasana liburan tropis ke panggung elite sepak bola dunia bersama Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025.
Masih dalam euforia bergabung dengan The Blues dari Brighton, Joao langsung dimasukkan ke skuad utama dan tampil impresif hanya dua hari setelah meneken kontrak. Kisah ini menjadi bukti kesiapan mental dan fisik sang pemain, serta kepercayaan tinggi yang diberikan oleh pelatih Enzo Maresca.
Fokus dan Siaga Meski Tengah Liburan
Walau sedang menikmati waktu senggang di pesisir Rio de Janeiro, Joao Pedro ternyata tidak pernah benar-benar melepas perannya sebagai seorang atlet profesional. Ia diketahui tetap menjalani sesi latihan privat untuk menjaga kondisi fisiknya.
“Saya memang bersantai, tetapi saya tahu bisa saja ditelepon kapan saja. Maka dari itu, saya tetap berlatih dan menjaga pola makan,” ungkap Pedro dalam konferensi pers.
Begitu menerima kabar bahwa Chelsea resmi mengamankan jasanya, Pedro langsung terbang ke London dan mengikuti latihan perdana dalam tempo cepat. Tak lama, namanya masuk dalam daftar pemain untuk laga perempat final.
Hadapi Klub Masa Lalu di Semifinal
Yang membuat ceritanya makin emosional, Joao Pedro akan menghadapi klub pertamanya, Fluminense, di babak semifinal. Momen ini dipastikan sarat makna bagi pemain berusia 23 tahun tersebut, yang dulu dibesarkan oleh akademi klub asal Brasil itu.
“Ada kenangan manis bersama Fluminense, tapi sekarang saya mewakili Chelsea. Saya harus memberikan yang terbaik,” kata Pedro tegas.
Pertandingan ini juga menjadi ajang reuni tak langsung dengan legenda Brasil dan mantan pemain Chelsea, Thiago Silva, yang kini memperkuat Fluminense.
Adaptasi Cepat Bersama Chelsea
Meski baru bergabung, Pedro mengaku sudah mulai nyaman bersama tim baru. Pelatih Enzo Maresca memberikan peran unik yang menggabungkan fleksibilitas sebagai penyerang klasik dan gelandang serang.
“Coach Enzo ingin saya bermain bebas, turun ke tengah, tapi tetap jadi ancaman di depan. Saya suka gaya ini, karena memberi saya ruang untuk eksplorasi permainan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pujian untuk rekan-rekan setimnya yang membantunya beradaptasi dengan cepat, baik di lapangan maupun di ruang ganti.
Tantangan Besar di Lini Serang Chelsea
Dengan kompetisi ketat dari nama-nama seperti Nicolas Jackson dan Armando Broja, Joao Pedro menyadari bahwa tempat di lini depan tidak diberikan secara cuma-cuma.
“Saya tidak takut bersaing. Kami semua ingin memberikan yang terbaik untuk tim. Kalau saya dipercaya, saya siap. Kalau belum, saya tetap bekerja keras,” katanya.
Joao Pedro tampil sebagai contoh nyata bagaimana mentalitas profesional bisa membuat perbedaan besar, bahkan ketika perpindahan terjadi dalam waktu sangat singkat.